Singkatan dari Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer, SPHEREx akan membuat peta kosmos yang tiada duanya. Dengan menggunakan teknik yang disebut spektroskopi untuk memotret seluruh langit dalam 102 panjang gelombang cahaya inframerah, SPHEREx akan mengumpulkan informasi tentang komposisi dan jarak jutaan galaksi dan bintang. Dengan peta ini, para ilmuwan akan mempelajari apa yang terjadi pada sepersekian detik pertama setelah dentuman besar, bagaimana galaksi terbentuk dan berevolusi, dan asal-usul air dalam sistem planet di galaksi kita.
NASA/JPL-Caltech/BAE Systems Observatorium SPHEREx (Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer) milik NASA berada secara horizontal dalam foto yang diambil pada bulan April 2024 di BAE Systems, Boulder, Colorado. Orientasi ini menunjukkan tiga lapisan perisai foton yang dimiliki observatorium, yaitu kerucut konsentris logam.
Selama dua tahun misi yang direncanakan, Observatorium SPHEREx akan mengumpulkan data lebih dari 450 juta galaksi dan lebih dari 100 juta bintang di Bimasakti untuk menyelidiki asal-usul alam semesta.